Jumat, Desember 09, 2011

Sebuah Memori

Ku terdiam dalam mangu, mengkhayalkan sesuatu yang tak tentu.
Pikiranku terpaku atas maya tak tertuju.
Rasaku ragu akan teori palsu.
Memanja jiwa yang haus dan terluka.
Anganku terbuai oleh belaian asaku.
Hampa.
Hanya luka dan duka yang kurasa, tak tahu kapan ini semua kan berhenti ?
Dimana ujung waktu yang akan mengubur jenuh ini ?

Hatiku melonjak.
Menjerit menyeruak terhadap kenyataan yang bertolak dari harapan.
Menolak fakta yang akhirnya kembali menorehkan luka.
Tubuhku bergejolak pada jiwa yang meronta, namun aku tetap tak kuasa menuntun langkahku pada apa yang ditunjuk oleh hatiku.
Kakiku terasa kaku dan terlalu berat untuk terus berjalan.
Namun hatiku tak henti-hentinya meronta dan menjerit.
SAKIT
Ketakutanlah yang mengunciku.
Takut akan masa lalu, berfikir bahwa kesalahan di masa lalu akan terus menghantui dan memperburuk hariku.
Takut akan hari ini, bahwa hari ini akan menjadi kelam, tanpa sedikit pun memberi cahaya.
Takut akan hari esok, bahwa aku tak kan mampu mengecap masa depan, menatap matahari baru.
LELAH
Sepi terus membayangi tiap hembus nafasku.
Perlahan aku pun menghilang, terlupakan oleh dunia, dan aku pun terbuang.

Aku kembali diam.
Kututup mataku perlahan.
Kucoba meresapi masa lalu, menapaki jalan lampau yang berlalu.
DIAM
Perlahan kukuatkan hatiku, membiarkan diriku hilang dan terhapus oleh gelak tawa dunia yang melupakanku.
Aku sadar, kinilah saatku pergi.
Membiarkan memoriku tertinggal di nirwana kehidupan.
Melupakan segala asa dan apa yang telah berlalu.
Kinilah saatku mengucapkan selamat tinggal kepada derai tawa, air mata, dan segala pencapaian di atas bumi ini.
BERLALU dan PERGI...
-NQ- 2008

Best regards,

3 komentar:

  1. di suruh comment, ne aq comment. hhihi...
    It Touches me... ^^
    Like it... ^^

    BalasHapus
  2. Ihihhi.. mksiih syonk :)
    folder lama tuh..

    BalasHapus
  3. iyaa... I Know,

    aq lagi galau ngurus widgetQ, :(

    BalasHapus