Rabu, Mei 25, 2011

Karena Semua Telah Berubah


bahwa Tuhan tau yg ku butuhkan...
namun tetap saja langit tak berkawan ,
menepikan pelangi yg membias mimpi -
menjatuhkan tetes tetes hujan dan meradang pada hati,
menambah pedih ombak yg menghempas sepi -



dan setiap warna yg terukir dalam horizon hatiku telah pudar,
menghilang bersama balutan luka yg mengering -
dg getirnya fondasi hati yg ingin berdiri kukuh,
menutupi celah asa yg kian rapuh -

walau begitu . . .

tetap saja Ia mengerti,
bahwa candu ini masih dapat terobati -
Ia pantikkan api lewat wahyu-Nya,
hingga detik ini aku dapat menggapai mentari -

tak sekedar bintang,
namun Ia tawarkan jutaan Matahari -
dg pergantian waktu yg kian singkat,
memberikan terang dalam silamku yg pekat -

tak sekedar pangeran,
namun Ia tawarkan raja muda -
meski tanpa kuda,
namun dapat berikan bahagia yg sempurna -

namun tetap saja . . .

rasa jera masih memenjarakan jiwa,
tak ingin kembali temui dusta yg bertopeng cinta -
menutup koyak wajahnya dg kemunafikkan,
dan mempersalahkan aku atas tindakannya -

hati masih kelu terasa,
setelah derai luka dituai dalam ladang lara -
dan disiram dg perih tiada henti,
hingga tumbuh ego dalam diri -

ku mohon Tuhan . . .

Kau Maha Tahu,
Maha Sempurna -
Penguasa hati,
di atas segala penguasa -
tunjukkan aku,
tuntun aku -

haruskah aku tetap bertahan dg luka ini ?
menunggu ketidak pastian atas keegoisan hati yg diam tak mau mengakui,
atau haruskah ku terima cinta yg jelas tampak ?
meniti hari baru namun dg setengah hati

Tuhan..

mungkin hari ini waktu yg tepat,
untuk ku katakan bahwa "waktu untuk mencintainya telah usai" -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar