Kamis, Mei 12, 2011

Sepucuk Surat Cinta

Untuk insan yg tak ku tau siapa dia..
Ku rangkai untaian kata ini untukmu, meski tak seapik karya Chairil Anwar, atau seindah tarian pena Kahlil Gibran, atau sehalus bait Rumi,
namun terlukis dari lantunan syair kalbu,
Untukmu, yang aku pun tak dapat menerka, yang masih menjadi misteri terbesar dalam perjalanan hidupku..

Kau, yang kelak akan menjadi pelita dalam istanaku, dan penuntun dalam sesatku -
Dengarlah luapan harapanku wahai kekasih, yang inginkan kamu menjadi pembimbing langkahku, pemimpin jalanku, imam dalam setiap titik kebaikan..
Dengarlah aku, yang inginkan kamu menjadikanku seperti Fatimah az Zahra yang menjadi satu satunya bidadari bagi Ali bin Abu Thalib dalam dunia dan surganya, atau sekedar seperti Aisya' bagi Fahri dalam kisahnya, terlebih aku ingin kau menjadikanku sebagai "aku" - diriku sendiri, tak seperti siapa pun, bagimu, kekasih pilihan Allah..

Untukmu yang masih menjadi khayalan dalam kisahku, entah kapan Allah akan membuatmu nyata, namun ku yakin Allah telah tuliskan skenario itu dg indahnya, dalam lembar-lembar kitab cinta yg perlahan terajut antara ruang dan waktu kita..
Semoga kelak kita bertemu alam walimah yg penuh barokah, yang bernaung dg Ridho-Nya (amiin, insya Allah)..
semoga kelak kita dapat melukiskan warna indah dalam kisah kita, sampai menuju surga-Nya - amiin Allahumma amiin..

Sampai jumpa kekasihku, wahai insan yang tak ku tau siapa kamu, semoga Allah senantiasa menjagamu untukku, dan menjagaku untukmu, sampai waktunya tiba.. amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar