Kamis, Mei 12, 2011

maybe, this is the time :: Sang Rasa dan Mentarinya..

Saat Qu sadari, ak harus melepaskan yg tak ingin Qu lepaskan..

Jujur,
dg sangat sadar dapat ak rasakan,
bahwa masih ada sisa rasa,
meski hanya sisa,
namun ia hidup,
hidup tanpa arah,
karena 'mentari'.nya enggan datang,
entah bagaimana ?
kadang sinar sang mentari itu menghampiri,
namun hanya sesaat dan kembali pergi,
berlalu,
menyisakan harapan pada sang rasa,
kembali merontokkan bunga bunganya,
kadang sinarnya pun menyapa,
namun hanya sebait kata,
lantas ia berlalu pergi,
membuat layu,
rapuh,
saat itulah,
sang rasa bertanya,
mengapa ?
apa ?
bagaimana ?
dimana ?
kapan ?
siapa ?

perlahan sang rasa pun menemukan jawabannya,
sedikit,
bertambah dan semakin  tau,
mungkin sang mentari hanya ingin permainkannya,
membunuhnya,
memanfaatkannya,
dan saat sang rasa ingin menempati tempat baru,
entah mengapa sang mentari kembali datang,
dg harapan harapan yg dibawanya,
sungguh,
sebenarnya sang rasa pun tak ingin menyambutnya,
karena ia tau,
mentari tlah punyai pengisi waktu,
yang telah gantikan tempatnya,
merebutnya,
mencabik hatinya,
melukainya,
namun tetap saja,
tak pernah doa terhenti mengalir dr bibir sang rasa,
agar sang mentari slalu bahagia,
saat ini,
mungkin sang rasa masih bertahan,
mencoba menunggu,
namun,
sepertinya sang rasa pun tak dapat terus bertahan tanpa cahaya,
tentu saja sang rasa akan mati,
tentu saja,
beberapa saat lagi,
mungkin sang rasa akan benar benar pergi,
karena mentarinya tak pernah peduli,
beberapa saat lagi,
mungkin sang rasa akan dapatkan cahaya lagi,
meski harus sedikit memaksakan diri,
namun sang rasa hanya ingin cinta yg nyata,
bukan sekedar sinar yg hadir sesukanya -


Goresan Gundah Qu'
Sang Rasa dan Mentarinya . . .
-Catatan ini dibuat pada 27 Oktober 2010-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar